Artikel Bidan

Agustus 07, 2012

Posisi Bayi Saat Menyusui


Posisi Menyusui yang Baik

Dalam minggu-minggu awal posisi menyusui yang baik sangatlah penting. Posisi menyusui yang baik dapat menjaga kesehatan puting susu, menghidarkan dari luka serta memungkinkan bayi menyusu dengan efisien. Luka pada puting ini sesungguhnya dapat dihindarkan dengan posisi menyusui yang benar. Anda mungkin menyadari bahwa ini adalah topik yang panjang. Namun yakinlah bahwa keberhasilan menyusui telah dicapai ibu dan bayi sejak ratusan tahun lalu. Namun sesederhana apapun suatu hal, tetap dibutuhkan penjabaran untuk menggambarkannya dengan baik.
Tahapan Dasar untuk Posisi Menyusui yang Baik
  1. Posisikan diri pada keadaan nyaman, gunakan penyanggah di bagian punggung, bantal penyanggah tangan, dan penggunaan penyaggah kaki khusus atau buku telepon untuk menyamankan posisi kaki.
  2. Posisikan bayi dekat dengan ibu, pinggul bayi menyamping (kearah badan ibu), sehingga bayi tidak menggerakkan kepalanya untuk mencapai payudara. Mulut dan hidung bayi menghadap puting ibu. Jika memungkinkan minta bantuan seseorang untuk memposisikan bayi setelah anda duduk nyaman. (Lihat Seputar Aturan Dasar”)
  3. Sanggah payudara sehingga tidak menekan dagu bayi. Dagu bayi diarahkan ke payudara. (Lihat Tehnik Menyanggah Payudara” di bawah ini)
  4. Lekatkan bayi pada payudara ibu. Bantu bayi agar mau membuka lebar mulutnya dan tarik bayi sedekat mungkin dengan menyanggah punggungnya (bukan kepalanya) sehingga dagu bayi terarah ke payudara ibu. Hidung bayi akan bersentuhan dengan payudara. Tangan ibu membentuk leher kedua/sanggahan leher untuk bayi (lihat “Apakah bayi saya pada posisi yang benar” di bawah ini)
  5. Nikmatilah! Bila anda merasa puting anda sakit, lepaskan bayi dari payudara dan posisikan kembali perlahan.
Tahapan ini mungkin harus sering diulang pada masa awal menyusui. Namun pada akhirnya anda dan bayi anda akan menemukan cara yang paling sesuai.
Seputar Aturan Dasar
Semakin berpengalaman anda dan bayi anda dalam hal menyusui, anda akan menemukan bahwa posisi menyusui dapat diubah-ubah dalam banyak cara, bahkan pada saat perpindahan menyusui ke menyusui berikutnya. Anda dapat menggunakan cara yang paling sesuai dengan anda yang terpenting anda merasa nyaman dan bayi dapat menyusui dengan baik. Cobalah beberapa posisi menyusui di bawah ini. Ingat, penting untuk meletakkan bayi setinggi puting anda di setiap posisi manapun. Posisi bayi terlalu bersandar dapat menyebabkan bayi merasakan sakit pada punggung, leher atau ketegangan pada bahu ataupun sakit atau luka pada puting ibu.
Posisi Mendekap

Posisi ini sangat sering digunakan pada minggu-minggu pertama menyusui. Posisi "Mendekap-Silang” memberikan ibu keleluasaan kontrol yang lebih. Ketika menyusui bayi di pangkuan pada posisi ini, bayi harus berbaring menyamping, bersandar pada bahu dan pinggulnya serta tinggi mulut sejajar dengan putting ibu. Gunakan bantuan bantal untuk menaikkan posisi bayi dan menyanggah siku anda sehingga bayi berada posisi setinggi putting ibu, terutama di minggu-minggu awal menyusui.
Sanggahlah payudara anda dengan genggaman "U” atau genggaman "C”. Lihat penjelasan pada "Tehnik Menyanggah Payudara“ di bawah ini. Kepala bayi akan berada di lengan atas ibu dan punggungnya pada lengan dalam dan telapak tangan ibu. Pada saat menunduk anda dapat melihat bagian samping badan bayi. Sedikitnya setengah inchi bagian aerola (bagian gelap dari puting susu) payudara ibu berada dalam mulut bayi. Pastikan telinga, bahu dan pinggul bayi dalam posisi garis lurus. Layaknya bayi yang baru lahir, kepala dan pantat bayi akan berada pada posisi sejajar.
Posisi Mendekap-Silang

Pada masa awal menyusui, banyak ibu yang menemukan variasi posisi mendekap atau dikenal dengan posisi mendekap-silang sangatlah berguna. Posisi ini menggunakan penyanggah bantal yang diletakkan di pangkuan ibu dan berfungsi menaikkan posisi badan bayi agar mencapai puting susu ibu. Bantal yang digunakan juga harus dapat menyanggah kedua siku ibu sehingga berat bayi tidak tertopang di tangan ibu, menahan berat bayi di tangan dapat menyebabkan ibu merasa lelah sebelum proses menyusui selesai.
Posisikan tangan kiri pada genggaman "U” untuk menyanggah payudara pada saat menyusui di payudara kiri (lihat Tehnik Menyanggah Payudara). Jari-jari tangan kanan digunakan menyanggah bayi. Posisikan tangan anda dengan perlahan di belakang telinga dan leher bayi, letakkan ibu jari dan jari telunjuk di masing-masing belakang telinga bayi. Biarkan leher bayi bersandar pada telapak tangan antara ibu jari dan telunjuk yang membentuk lapisan leher kedua untuk bayi. Telapak tangan berada pada bagian badan antara bahu bayi. Sejak awal akan menyusui bayi pastikan posisi mulut bayi dekat dengan puting susu anda. Pada saat bayi membuka mulutnya, bantulah dengan mendorongnya perlahan dengan telapak tangan anda yang berada di antara bahunya. Pastikan sedikitnya setengah inchi bagian aerola dari puting ibu berada dalam mulut bayi.
Posisi Mencekram atau Sepak bola

Posisi ini sangat baik untuk ibu yang melalui proses melahirkan secara caesar, dengan posisi ini bayi berada jauh dari luka operasi. Pada umumnya bayi sangat menyukai posisi ini. Posisi ini juga memudahkan bayi untuk bereaksi lebih baik pada saat ibu berada pada kondisi air susu mengalir karena refleks (mengalir dengan sedirinya). Pada posisi ini, bayi berada di posisi samping ibu dengan tangan ibu menyanggah kepala bayi sementara punggung bayi berada sepanjang lengan. Anda menyanggah payudara dengan posisi genggaman "C” ( Lihat Teknik Menyanggah Payudara” untuk mengetahui posisi ini lebih lanjut). Posisikan bayi menghadap anda dengan mulut bayi berada pada ketinggian yang sama dengan puting ibu. Kaki bayi berada dibawah lengan anda dengan pinggul menyamping dan kaki bayi tertumpu di sandaran punggung. Bantal penyanggah sangat membantu memposisikan bayi pada ketinggian yang diharapkan.

Posisi Tidur Menyamping

Banyak ibu yang merasakan nyaman dengan posisi berbaring saat menyusui terutama pada malam hari. Pada posisi ini, bayi dan ibu berada pada posisi berbaring saling berhadapan. Agar lebih nyaman anda dapat meletakkan bantal penyanggah di bagian punggung anada dan/atau di antara kaki/lutut anda. Sementara bantal penyanggah ataupun gulungan selimut dapat diletakkan dibelakang punggung bayi utnuk menjaga bayi tidak berguling menjauh dari anda. Anda dapat mendekap bayi anda dengan memposisikannya kepala bayi di lengan atas dan badan bayi di sepanjang lengan bawah anda. Miringkan posisi pinggul bayi, posisi telinga, bahu dan punggung bayi berada pada satu garis lurus. Pada posisi ini bayi akan lebih mudah menyusui. Beberapa ibu menemukan posisi ini sangat menolong bahkan di siang hari.




Teknik Menyanggah Payudara

Pada saat anda menyanggah bayi anda pada salah satu posisi menyusui diatas, anda juga perlu menyanggah payudara anda dengan tangan anda yang bebas. Menyanggah payudara akan memindahkan berat payudara ibu dari dagu bayi sehingga bayi lebih dapat menyususi dengan baik dan efektif.
Genggaman “C” – Lihat kembali ilustrasi posisi dekap” di atas dan perhatikan gambar disamping ini. Sanggah payudara anda dengan posisi ibu jari di bagian atas tepat di belakan aerola (kulit gelap di sekitar puting) dan jari lainnya di bagian bawah payudara. Posisikan jari-jari tersebut tepat di belakang mulut bayi. Genggaman ini dapat digunakan dan membantu pada saat menyusui baik untuk posisi mencekram/sepak bola maupun posisi dekapan.
Genggaman “U” - Letakkan jari jari anda pada posisi paralel/sejajar pada rusuk di bawah payudara, jari telunjuk anda berada disekeliling bawah payudara. Jatuhkan siku anda sehingga paudara sepenuhnya tersanggah diantara ibu jari dan jari telunjuk. Ibu jari berada di bagian luar payudara sedangkan ibu jari di dalam daerah payudara. Genggaman ini dapat digunakan dan membantu pada saat menyusui dengan posisi dekapan ataupun posisi dekapan-silang.
Benarkah Posisi Menyusu Bayi Saya ?
Pada saat akan menyusui, dekatkan atau tempelkan puting anda pada bibir bawah bayi. Hal ini mebantu untuk membujuk bayi mau membuka lebar mulutnya (seperti sedang menguap) untuk Pelan-pelan posisikan puting anda ke dalam mulut bayi ke arah langit-langit mulutnya, kemudian dekatkan bayi ke anda dengan posisi dagu menempel.
Tanda-tanda bayi pada posisi menyusui yang benar :
  • Hidung bayi anda hampir menyentuh payudara anda.
  • Kedua bibirnya terdorong terlipat keluar
  • Sedikitnya sekitar 1/2 inchi bagian aerola anda berada dalam mulut bayi
Aabila anda merasakan tidak nyaman atau sakit pada saat menyusui, letakkan perlahan jari anda dalam mulut bayi, diantara gusinya, untuk melepaskan bayi dari payudara kemudian coba posisikan kembali. Bayi yang disodorkan payudara ibu akan menghisap tannpa proses menelan ketika ia memposisikan puting ibu dalam mulutnya seakan memberikan tanda bahwa bayi siap menerima tetesan air susu ibu. Kemudian pada saat bayi mulai mendapatkan air susu, anda akan melihat dagu bayi bergerak ke arah telinganya. Begitu juga area disekeliling dahinya akan bergerak-gerak. Anda juga akan mendengar bayi menelan air susu, agak cepat di awal, kemudian melambat seiring dangan hilangnya rasa haus/laparnya.

Sumber : http://www.llli.org/llleaderweb/LV/LVAugSep00p63.html (bayidananak.com)


Menyusui, tingkatkan kualitas hidup ibu



Dibandingkan manfaat menyusui untuk bayi, manfaat menyusui bagi ibu jarang dikupas. Padahal banyak sekali manfaat yang dapat Anda dapatkan dengan menyusui bayi, khususnya dengan memberikan ASI eksklusif.
  1. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan dan mempercepat kembalinya rahim ke ukuran normal. Pernah mendengar istilah Inisiasi Menyusu Dini (IMD)? Inilah salah satu manfaat penting yang ingin didapat dengan menengkurapkan bayi baru lahir di perut ibunya dengan skin to skin contact dan membiarkannya merangkak naik untuk menemukan puting payudara ibu dan menyusu dalam waktu 30-60 menit. Selain memicu dikeluarkannya hormon prolaktin yang akan mempercepat produksi ASI, IMD  juga akan memicu dikeluarkannya hormon oksitosin yang akan merangsang refleks pengaliran ASI dan membuat rahim berkontraksi. Rahim Anda akan menyempit, dan pembuluh-pembuluh darah di rahim yang terbuka akan lebih cepat tertutup. Selanjutnya, proses pengecilan rahim pun akan berlangsung lebih cepat.
  2. Mengurangi angka kematian ibu dan kemungkinan terjadinya anemia karena perdarahan. Dengan melakukan IMD, perdarahan setelah melahirkan akan lebih cepat berhenti. Risiko kematian ibu karena kehilangan banyak darah pun akan semakin kecil. Selain itu, hal ini secara tidak langsung juga akan mencegah atau mengurangi terjadinya anemia atau kurang darah.
  3. Mengurangi kemungkinan ibu menderita kanker payudara, kanker rahim dan kanker indung telur.  Walau mekanismenya belum diketahui pasti, beberapa penelitian memperlihatkan ada hubungan antara kegiatan menyusui dengan turunnya risiko seorang ibu untuk menderita kanker-kanker tersebut.    
  4. Mengurangi kemungkinan ibu mengalami osteoporosis atau keropos tulang di masa yang akan datang. Sama seperti manfaat menyusui bagi ibu terhadap risiko menderita kanker, sampai saat ini masih dilakukan penelitian-penelitian untuk menemukan penjelasan dari mekanisme yang mendukung manfaat tersebut.     
  5. Mengurangi kemungkinan ibu mengalami diabetes tipe II di masa yang akan datang. Hal ini diduga terkait dengan metabolisme gula darah yang menjadi lebih mudah di dalam tubuh ibu yang menyusui.
  6. Menunda kembalinya kesuburan ibu. Penjarangan kehamilan atau KB alami di masa menyusui ini disebut Metode Amenorea Laktasi/MAL atau Lactational Amenorrhea Method/LAM. Efektivitasnya dapat mencapai 98%  bila terpenuhi ketiga syarat berikut: bayi masih diberi ASI secara eksklusif, ibu belum haid, dan bayi masih berusia kurang dari 6 bulan.   
  7. Lebih cepat “membuang” kelebihan berat badan ibu. Selama hamil, tubuh Anda mempersiapkan diri untuk memproduksi ASI, dengan cara menyimpan lemak. Cadangan lemak tersebut diambil untuk menghasilkan ASI. Tubuh juga akan membakar banyak kalori selama proses produksi ASI. Tidak heran jika berat badan Anda akan turun lebih cepat berkat menyusui.
  8. Ekonomis. Pemberian ASI eksklusif menekan anggaran belanja untuk membeli susu formula. Hitung saja, misalnya harga sekaleng susu formula adalah Rp 50.000, dan seorang bayi menghabiskan sekitar 55 kaleng selama 6 bulan, maka penghematan Anda sebesar Rp 2.750.000. Dana ini dapat disimpan untuk kebutuhan lain si kecil, misalnya untuk sekolah.
  9. Praktis, portable dan nyaman. ASI sudah siap saji. Kita tidak perlu membawa panci untuk memasak air plus segala peralatan lain. Hal ini amat menguntungkan bagi keluarga yang gemar bepergian. Pokoknya, ASI dapat diberikan kapan saja, segera dan di mana saja.  
  10. Memperkuat ikatan kasih sayang (bonding) antara ibu, ayah dan bayi.  Semua kontak yang terjadi selama berlangsungnya proses menyusui, khususnya IMD, baik berupa kontak mata, sentuhan dan suara, akan menciptakan dan memperkuat ikatan yang istimewa antara Anda bertiga.

Proses Kehamilan

Proses Kehamilan Manusia


Kehamilan (alamiah) terjadi akibat adanya pembuahan sel telur di dalam indung telur wanita oleh sperma. Dalam proses alamiah, ini terjadi karena sperma masuk ke indung telur melalui saluran rahim pada saat melakukan berhubungan badan.
Normalnya, wanita hanya memproduksi satu sel telur setiap bulannya. Dilain tubuh pria bisa memproduksi sperma terus menerus dalam jumlah besar. Rata-rata setiap semprotan air mani mengandung 100-200 juta sperma. Namun dari jumlah tersebut hanya satu yang berhasil menembus indung telur dan membuahi sel telur. Ini merupakan salah satu bentuk seleksi alam untuk memilih bibit yang terbaik.
Apabila pembuahan ini berhasil, dari satu sel telur yang telah dibuahi dan berukuran 0.2 mm akan terus berkembang biak dan berpindah ke dalam rahim.
Kurang lebih sekitar 7-10 hari setelah pembuahan, sel telur yang telah dibuahi akan masuk dan menempel di selaput dalam rahim. Dianalogikan dengan kasur, selaput dalam rahim ini tebal dan lunak sehingga bisa melindungi sel telur yang telah dibuahi. Pada tahap ini kehamilan sudah dimulai.
Selama ini sel telur yang telah dibuahi tersebut terus berbiak dan membentuk semacam akar/rambut yang halus. Ini menyerap gizi yang terkandung dalam selaput dalam rahim sehingga bisa terus berkembang. Rambut-rambut halus ini nantinya memiliki fungsi yang sangat penting untuk janin.
Pada sekitar hari ke 5, sel telur yang telah dibuahi dan keluar dari indung telur sudah berbentuk sebagai satu garis. Pertama yang yang terbentuk adalah syaraf. Perkembangan berikutnya terbagi dua yaitu otak dan sumsum. Segera setelah ini cikal bakal organ tubuh penting seperti jantung, pembuluh darah, otot, dll sudah mulai terbentuk.
Dilain pihak plasenta (ari-ari) yang berfungsi menyelimuti janin selama proses kehamilan juga sudah mulai terbentuk. Sampai usia kehamilan 3 minggu ini janin masih belum bisa dideteksi. Pada saat ini kepala bayi kurang lebih setengah dari panjang badan, dimana badan bayi masih tampak seperti ekor saja.

Kata kunci pencarian:
proses kehamilan, proses terjadinya kehamilan, proses kehamilan wanita, proses hamil, proses awal kehamilan, gambar proses kehamilan, tanda awal kehamilan setelah berhubungan, proses pembuahan, proses pembuahan kehamilan, siklus kehamilan


Video Proses Kehamilan

 

Agustus 06, 2012

Masa Nifas Pada Perempuan

Masa nifas (puerperium) ialah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu. (Abdul Bari. S, dkk 2002)

Periode masa nifas
Masa nifas ini dibagi dalam 3 periode antara lain :
1. Purperium dini
kepulihan di mana ibu diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.
2. Purperium intermedial
kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yanmg lamanya 6-8 minggu.
3. Remote puerperium
waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila ibu hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi.

Tahapan-tahapan 
Selama masa nifas ini, vagina akan terus-menerus mengeluarkan darah. Biasanya darah tersebut mengandung trombosit, sel-sel 'tua', sel-sel mati (nekrosis), serta sel-sel dinding rahim (endometrium), yang disebut lokia. Ibu pasca melahirkan akan mengalami empat tahapan perubahan lokia dalam masa nifas ini :
  • Merah segar (lokia lubra). Tahap pertama ini akan berlangsung selama tiga hari pertama setelah melahirkan. Darah pada tahapan pertama ini berpotensi mengandung banyak kuman penyakit. 
  • Merah dan berlendir (lokia sanguinolenta). Untuk tahapan kedua ini biasanya berlangsung selama satu hingga dua minggu.
  • Kuning kecoklatan lalu merah muda (lokia serosa). Cairan yang berwarna seperti ini biasanya mulai keluar dua minggu hingga satu bulan setelah melahirkan. 
  • Kekuningan lalu bening (lokia alba). Cairan ini keluar selama sekitar dua minggu, yakni dari minggu keempat sampai minggu keenam. Bila cairan lokia sudah berwarna bening, tandanya masa nifas Anda berlangsung normal.